|

Teknologi DRUPS Data Center, Solusi Mati Listrik di Jabodetabek

JAKARTA. Pada Selasa pagi (2/1) kemarin, mulai dari sekitar Pukul 07.18 WIB, sejumlah daerah di kawasan Jabodetabek mengalami gangguan mati listrik hingga beberapa jam. Hal ini tergambarkan melalui pemberitaan di berbagai media massa online seperti di Kompas.com pada Selasa (2/1) menampilkan judul “Ribuan Titik di Jabodetabek Alami Gangguan Mati Listrik” dan Detik.com menggambarkan melalui judul berita “Jakarta sampai Banten Gangguan Listrik, Ini Daftar Lokasi Terdampak.”

Kondisi gangguan mati listrik ini berdampak pada terhambatnya kegiatan bisnis perusahaan dimana Jakarta merupakan pusat bisnis pelaku industri nasional serta menyebabkan layanan kereta api tidak berfungsi. PLN sendiri melalui siaran persnya di website www.pln.co.id menyatakan penormalan sebanyak 17 Gardu Listrik (GL) yang menyebabkan mati listrik berhasil dilakukan pada Pukul 11.21 WIB.

Kondisi mati listrik kerap menjadi momok atau kendala bagi kegiatan bisnis dan operasional pelaku industri. Hal ini menjadi lebih parah ketika Data Center perusahaan turut terganggu atau mengalami downtime.

IT Services Director Lintasarta, Arya N Soemali mengatakan, terganggunya Data Center dapat berdampak terhadap kualitas layanan kepada pelanggan perusahaan, sehingga menimbulkan kerugian finansial yang cukup besar. “Data Center sendiri membutuhkan pasokan listrik terus menerus selama 24 jam, jika tidak maka aplikasi perusahaan yang didukung server, storage dan jaringan di Data Center menjadi tidak dapat diakses,” kata Arya.

Menurut Arya, perusahaan harus memastikan memiliki atau didukung Data Center yang dapat diandalkan dimana memiliki back up power untuk pasokan listrik terus menerus selama terjadi gangguan mati listrik.

Solusi DRUPS

Kondisi bencana seperti salah satunya mati listrik membuat pasokan tenaga listrik (supply power plan) dengan teknologi baru Diesel Rotary Uninterruptible Power Supplies (DRUPS) salah satu komponen Data Center menjadi sangat penting. DRUPS berfungsi untuk menjamin keberlangsungan operasional Data Center tanpa terputus, ketika ada gangguan pasokan listrik dari sumber utama seperti PLN.

DRUPS akan memberikan jaminan Data Center tetap berjalan atau beroperasi hingga 99,99%. Teknologi DRUPS tidak menggunakan batterai sehingga lebih ramah terhadap lingkungan (Green Data Center) serta tidak mengeluarkan limbah beracun atau berbahaya.

Terbukti lewat teknologi DRUPS pada kondisi gangguan mati listrik  pada Selasa (2/1) kemarin di kawasan Jabodetabek, Lintasarta Technopark Data Center tidak mengalami downtime dan perpindahan dari pasokan listrik utama lewat PLN ke DRUPS berjalan dengan baik.

“Kami memastikan Lintasarta Technopark Data Center memberikan kenyamanan dan keamanan bari para pelaku industri dengan teknologi yang menjamin pasokan listrik secara terus menerus dan DRUPS merupakan solusi yang tepat serta dipercaya untuk itu,” ujarnya.

Menurut Arya, Lintasarta Technopark Data Center yang berada di kawasan BSD, Tangerang Selatan juga didukung oleh storage bahan bakar solar dengan kapasitas hingga 60.000 liter sehingga menjamin pasokan listrik non stop dari DRUPS selama 36 jam. Hal ini sesuai dan bahkan melebihi dari standar Data Center Tier III.

Lintasarta Technopark Data Center sendiri telah tersertifikasi Data Center Tier III untuk kategori Tier Certification for Constructed Facilities (TCCF) dari Uptime Institute. Sertifikasi ini melengkapi sertifikat Data Center Tier III kategori Tier Certification of Design Documents(TCDD) yang telah didapat sebelumnya.

Menurut Arya, saat ini pelaku bisnis dari berbagai sektor industri seperti perbankan, asuransi, pemerintahan, minyak dan gas (migas), pertambangan, transportasi, dan kesehatan menuntut layanan Data Center dengan tingkat availability yang semakin tinggi. Hal ini untuk memastikan  kegiatan operasional perusahaan bisa tetap berjalan tanpa gangguan berarti.

Lintasarta Technopark Data Center memberikan jaminan kualitas layanan dengan beberapa keunggulan diantaranya Hi-Tech, kecanggihan teknologi menjadi sebuah keunggulan dalam meningkatkan efisiensi. Keunggulan teknologi Data Center dengan luas 2.200 m2, selain teknologi DRUPS juga memiliki sistem pendinginan yang berjalan terus menerus (continuous cooling), sehingga mampu mendukung komputasi berdensitas tinggi.

Keunggulan berikutnya adalah aspek keamanan yang tinggi dengan menerapkan sistem keamanan berlapis, termasuk penjaga ganda keamanan, kontrol akses biometrik, CCTV dan Man-Trap berjalan selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Data Center ini juga dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran Very Early Smoke Detection (VESDA), smoke detector, dan Novec 1230 Fire Suppression System yang membuat proses pencegahan dan pemadaman api berjalan cepat.

Arya menambahkan, Lintasarta Technopark Data Center adalah Green Data Center atau Eco Friendly yang membuatnya ramah terhadap lingkungan serta memiliki efisiensi tinggi untuk jangka panjang. “Kelebihan-kelebihan ini yang menyebabkan kondisi bencana seperti salah satunya gangguan mati listrik yang terjadi di kawasan Jabodetabek kemarin tidak berdampak apa pun terhadap Data Center lintasarta dan kegiatan operasional tetap berjalan dengan baik serta yang terpenting pelanggan tetap nyaman menjalankan bisnis utamanya,” kata Arya.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!